Prestasi membanggakan berhasil ditoreh dua mahasiswa Fakultas Syariah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dalam perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa III se-Kalimantan Barat yang dilaksanakan secara online pada Kamis-Minggu (26-29/8) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura (UNTAN) yaitu Umi Qalsum Juara 1 cabang Tilawah Putri dan Hoironi Juara Terbaik 1 cabang Tahfizul Quran 1 Juz. Prestasi ini berhasil menjadikan IAIN Pontianak sebagai Juara Umum dalam ajang perlombaan tersebut.
Umi Qalsum bersyukur dan berterimakasih kepada orang-orang yang mendukungnya.
“Alhamdulillah, yang pastinya saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat ini. Hal ini juga tidak lepas dari dukungan orang-orang di sekitar saya, keluarga, sahabat, dan teman sejawat yang sudah membangun semangat saya. Tentunya bahagia bisa berperan sebagai salah satu mahasiswa yang dapat menorehkan prestasi untuk kampus IAIN Pontianak pada umumnya, dan Fakultas Syariah pada khususnya. Tetapi saya tidak ingin dalam pencapaian ini menjadika saya cepat berbangga diri dan bahkan ini menjadi harapan semoga bisa menjadi acuan untuk saya agar tetap rendah hati. Karena memang benar kata orang, meraih sebenarnya lebih mudah daripada mempertahankan,” tuturnya.
Hoironi sendiri merasa MTQ kali ini sangat berkesan baginya karena petinggi kampus akhirnya mau mengapresiasi mahasiswa dengan membentuk organisasi yang bernama “Jam'iyatul Qur'an wal huffadz”, difungsikan untuk menampung atau mewadahi mahasiswa yang berprestasi dan akan ditempatkan bersama dengan UKM.
“Kesannya iya sangat bersyukur sekali alhamdulillah karena tanpa saya sadari bahwasannya saya akan mampu membawa nama baik kampus dan pada kenyataannya hal itu semua terjadi. Intinya sangat bersyukur sekali lah bisa mengharumkan nama baik kampus kembali setelah melalui perjuangan-perjuangan dari awal sampai titik puncak pengumuman juara, dan satu lagi menurut saya MTQ tahun ini sangat berkesan sekali sebagai delegasi IAIN karena sejauh ini pada akhirnya petinggi kampus pun sudah mulai peka untuk mengapresiasi tidak hanya dengan sebatas apresiasi saja. Akan tetapi hari ini petinggi kampus juga sangat mengapresiasi kami sebagai peserta-peserta yang juara untuk membentuk organisasi internal kampus yg akan diberi nama Jam'iyatul Qur'an wal huffadz dan lalu kemudian organisasi tersebut akan diletakkan dibagian UKM guna menampung atau sebagai wadah kawan-kawan yang berprestasi se IAIN,” tuturnya.
Keduanya sama-sama berpesan kepada mahasiswa IAIN Pontianak terkhususnya FASYA untuk tetap menjadi diri sendiri dan terus menggali potensi diri.
“Kenali potensi teman-teman dan jangan lupa untuk terus mengembangkannya. Jangan pernah takut untuk mencoba hal yang baru, dan jangan takut gagal ketika teman-teman hendak mencoba. Saya rasa teman-teman juga sudah tau, bahwa keberhasilan bukanlah sesuatu yang instan untuk didapat. Pasti ada proses jatuh bangun ketika ingin mencapainya,” tutup Umi.
Penulis: Ika Ayuni Lestari