Pontianak (fasya.iainptk.ac.id) — Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak gelar FASYA BERBAKAT Pelatihan Menulis Jurnal yang merupakan program kerja dari bidang Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) DEMA FASYA pada Minggu (23/ 05) secara virtual via google meet dengan pemateri Ardiansyah, SS., M.Hum. selaku pengelola Jurnal al-Maslahah al-Mursalah dan Jurnal of Islamic Law yang dipandu oleh Muhammad Rizaldi selaku anggota Pendidikan dan Latihan (DIKLAT).
Fasya Berbakat sendiri adalah program kerja dari Pendidikan dan Latihan yang bertujuan untuk menyalurkan potensi minat dan bakat mahasiswa FASYA sesuai dengan visi misi Kabinet Mahakarya.
“Diberi nama Fasya Berbakat karena sesuai visi misi kami selaku pengurus Dema di tahun ini yakni ingin mengetahui dan menyalurkan potensi minat dan bakat yang ada pada Mahasiswa Fasya. Karena kami tahu bahwasanya banyak sekali bakat-bakat yang ada pada Mahasiswa Fasya, baik itu dalam bidang akademik maupun non-akademik. Fasya Berbakat merupakan salah satu program kerja yang ada di Dema Fasya, khususnya nya di bidang Pendidikan dan Latihan. Adapun terkait dengan tema dari setiap bulan tentunya berbeda-beda.” terang M. Aditia Saputra selaku Ketua Umum DEMA FASYA Kabinet Mahakarya.
Adit berpesan kepada peserta Pelatihan Menulis Jurnal dan para Pengurus DEMA FASYA Kabinet Mahakarya selaku penyelenggara kegiatan sebagai berikut.
“Terkait dengan peserta, harapannya khususnya Mahasiswa Fasya bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang sudah disediakan oleh kawan-kawan Dema Fasya kedepannya dan untuk para pengurus DEMA karena kita sudah rapat kerja, harapan kedepannya semoga kawan-kawan tetap semangat dalam menjalankan amanah yang diberikan dengan sebaik mungkin, tentunya tetap jaga kesehatan, karena kita tahu bahwasanya keadaan saat ini masih belum membaik,” tutupnya.
Ardiansyah, SS., M.Hum. selaku pemateri kegiatan mengatakan bahwa jurnal sangat penting bagi akamedisi termasuk mahasiswa.
“Jurnal merupakan kegiatan penting bagi akamedisi, termasuk mahasiswa. Karena publikasi ilmiah merupakan ruh ilmu pengetahuan, apalagi dengan adanya seperangkat aturan yang mewajibkan bagi lulusan perguruan tinggi untuk mempublish hasil penelitiannya, mau tidak mau civitas akademika termasuk IAIN Pontianak juga harus mengikuti tren ini,” tuturnya.
Penulis: Tio Rizki Kurniawan
Editor: Ardiansyah, M.Hum