Pontianak (fasya.iainptk.ac.id) —Dalam rangka Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Pontianak mengadakan Penyusunan Kurikulum MBKM untuk prodi baru Ilmu hukum dan hukum tata negara serta prodi hukum keluarga dan hukum ekonomi syariah di Q Hotel Kub Raya pada Senin (8/3/2021).
Penyusunan dan peninjauan kurikulum ini diikuti oleh Dekan, wakil dekan 1, wakil dekan 2, seluruh Kaprodi dan sekprodi, dosen, dilingkungan fakultas syariah, dan tim penyusun kurikulum. Semua peserta dikarantina selama sepekan.
Dalam pembukaannya, Rasiam, MA selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah IAIN Pontianak menerangkan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyusun kurikulum baru, karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sudah meluncurkan Program MBKM
“Dalam rangka menyusun kurikulum baru Merdeka Belajar Kampus Merdeka, maka kurikulum di Perguruan Tinggi juga akan berubah sesuai dengan apa yang diluncurkan Pak Menteri yaitu tentang MBKM, Atas dasar tersebut maka kurikulum di Perguruan Tinggi (PT) juga harus ditinjau kembali untuk melakukan penyesuaian dengan kurikulum MBKM,” paparnya.
Kegiatan ini akan terus berlanjut sampai ada dokumen kurikulum 4 prodi di fasya.
Dekan Fakultas Syariah IAIN Pontianak Dr. Muhammad Hasan, M.Ag menyebut bahwa ada 2 target dalam peninjauan kurikulum ini, output dan outcome.
“Pada kesempatan ini saya memberikan stresing sedikit, ada dua target output dan outcome dalam kegiatan ini, bahwa yang pertama adalah output laporan penyusunan kurikulum, dalam hal ini ketika kita pulang dari sini laporan harus aman dari aspek keuangan dll, dan output terkait dengan prodi, maksutnye ketika akreditasi atau audit mutu internal kita tidak kesusahan lagi, outcamnya setelah selesai dari kegiatan ini kurikulum yang kita kerjakan ini harus rapi dan tuntas, itu dari aspek kurikulumnya,”tegasnya.
Lanjutnya, pulang dari tempat ini kita targetkan outputnya bagus, dan outcome nya bisa kita gunakan, dan siap di pertanggung jawabkan ketika sidang pleno di LPM, setelah itu kita kirim ke reviewer, ungkapnya.
“Yang terakhir saya berpesan, kita harus sungguh sungguh luangkan waktu dan pemikiran, oleh karena itu kita mengamankan bapak bapak dan ibu ibu di hotel ini agar lebih fresh, saya harap para penyusun dapat menuangkan pemikirannya agar bisa di tuangkan di kurikulum ini,”pungkasnya.
Kegiatan penyusunan kurikulum ini di adakan selama 6 hari mulai dari tanggal 8 hingga 13 Maret di hotel Qubu Resort.
Penulis: Tio Rizki Kurniawan
Editor: Arif Wibowo