FASYA IAIN PONTIANAK ADAKAN REVIEW PEMUTAKHIRAN KURIKULUM DENGAN ALUMNI DAN STAKEHOLDERS

(fasya.iainptk.ac.id) Fakultas Syariah (FASYA) IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan review draft Pemutakhiran Kurikulum Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Hukum Tatanegara (HTN) pada hari Kamis tanggal 12 September 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang sidang Senat, gedung Rektorat lantai 4 IAIN Pontianak.

Kegiatan yang dihadiri oleh alumni dan stakesholders Fasya IAIN Pontianak tersebut merupakan rangkaian dari Kegiatan Workshop Tindak Lanjut Pemuktahiran Kurikulum OBE yang berlangsung pada tanggal 10-11 September 2024. Adapun tujuan diadakannya agenda review Draft  Pemutakhiran Kurikulum Prodi HKI, HES, dan HTN ini adalah mendapatkan masukan dari pihak pengguna lulusan terkait draft kurikulum yang telah disusun pada agenda sebelumnya.

Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan review draft Pemutakhiran Kurikulum secara resmi, Dekan Fakultas Syariah IAIN Pontianak Dr. Firdaus Achmad, M. Hum mengungkapkan pandangannya menyenai pemuktahiran kurikulum, “konsekuensi dalam penggunaan istilah Pemuktahiran, kita harus mampu mensimplisasi kurikulum itu. Kurikulum itu hanya sebuah jalan, sebuah gambaran bagi para peserta didik, bagi para mahasiswa, dan dosen dalam mencapai tujuaan.” Dalam penyusunan kurikulum, menurut Dr. Firdaus Achmad, M. Hum, idealnya para penyusun kurikulum harus memikirkan, bukan hanya untuk kepentingan si dosen,tetapi juga cara mewujudkan capaian yang diperoleh mahasiswa melalui proses perkuliahan. Kuliah tidak hanya memiliki target selesai, tetapi juga memiliki misi.

“Misi dari Fakultas Syariah adalah menampilkan, melahirkan sosok seorang sarjana ilmu hokum dan ilmu syariah yang memiliki kepedulian, tidak hanya sekedar simpati, tetapi juga berempati pada kehidupan kemanusiaan dan keindonesiaan. Mudah-mudahan misi ini bisa kita sosialisasikan kepada mahasiswa kita sehingga mereka tidak hanya mempunyai target selesai, dan kemudian bingung ketika targetnya sudah tercapai, tetapi mereka juga mempunyai misi,” terang Dekan FASYA perihal misi yang harus dimiliki mahasiswa.

Turut hadir menyumbang saran dan masukan dalam agenda tersebut di antaranya adalah perwakilan dari KUA Sungai Raya, KUA Pontianak Tenggara, PA Pontianak, KemenkumHAM Kalbar, LBH Kalbar, LBH Syaikh, MUI Provinsi Kalbar, dan BRIN Pontianak.
Penulis: Zuraida
Editor: Ardiansyah