Pontianak, (fasya.iainptk.ac.id) - Guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat umum mengenai ketahanan pangan pada bidang agribisnis di pondok pesantren, Fakultas Syariah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak gelar program Webinar Series & Research Expose dengan mengangkat judul Agribisnis Pondok Pesantren Berbasis Ketahanan Pangan. Pada Selasa, (3/08/2021) secara online melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Dosen FASYA, Nur Rahmiani, M. Pd. turut Hadir narasumber, Guru Besar Tetap Ilmu Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (UNILA), Prof. Dr. Bustanul Arifin, Ph.D., Bupati Kabupaten Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn., dan Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah, Rasiam, MA.
Rasiam, MA. sebagai ketua peneliti memaparkan hasil penelitian bertajuk ketahanan pangan di pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.
Ia menegaskan bahwa pondok pesantren melalui pengasuh, santri, dan wali santri mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan swadaya sendiri, sehingga ketika terjadi food crisis atau krisis pangan pondok pesantren mampu bertahan.
"Pondok pesantren mampu bertahan walaupun adanya food crisis atau krisis pangan, karena pondok pesantren memiliki konsep ketahanan pangan yang secara swadaya diterapkan" Ujarnya.
Ia menambahkan konsep agribisnis pondok pesantren berbasis ketahanan pangan di Kabupaten Kubu Raya, diharapkan mampu menjadi percontohan di daerah lain, sehingga dapat menumbuhkan semangat swadaya mandiri untuk menghidupi khalayak ramai ketika masa food crisis atau krisis pangan.
"Konsep ini diharapkan mampu menjadi percontohan di daerah lain, karena dari konsep ini mampu menghidupi khalayak ramai" Tambahnya.
Ridwan, M.Si. selaku anggota peneliti, menyarankan gerakan ketahanan pangan harus mampu dipertahankan dan dikembangkan menjadi gerakan daerah dan nasional. Kemudian, keterlibatan pemerintah untuk mengusung konsep ini dengan membuat pasar lokal secara sistemik dan tentunya memberikan apresiasi kepada pondok pesantren karena turut membantu ketahanan pangan di daerah.
"Harus dikembangkan dan dipertahankan gerakan ketahanan seperti ini, mengingat ini memberi kontribusi baik, kemudian keterlibatan pemerintah diharpakan mampu mengusung konsep ini dengan membuat pasar lokal yang sistemik" Sarannya.
Dr. Syaifullah, M.Si selaku anggota tim penelitian, mengatakan penelitian harusnya mampu dikembangkan dan diterapkan oleh pemerintah daerah khususnya Kabupaten Kubu Raya, ini ibaratkan mutiara yang terpendam. Karena dari penelitian ini mampu menunjukan adanya konsep yang dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan ketahanan pangan.
"Penelitian ini ibaratkan mutiara yang terpendam, karena ini memberikan dampak yang sangat baik untuk khalayak ramai, sehingga konsep ini harus mampu dikembangkan dan diterapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya" Ungkapnya.
Ia berharap adanya perhatian dan pendampingan dari dinas terkait untuk meningkatkan kondisi pangan dengan menggunakan konsep ini, yang pada intinya untuk menciptakan roda pangan yang baik.
"Perlu pendampingan dan perhatian dari pemerintah atau dinas terkait mengingat konsep ini dapat menciptakan roda pangan yang baik" Harapnya
Penulis: Tio Rizki Kurniawan
Editor: Ardiansyah, M.Hum