Mahasiswa HKI juara 2 lomba kepenulisan karya ilmiah pada hari sabtu, 18/7/2020 diselenggarakan oleh HMI MPO komisariat UMSU Universitas Sumatera Utara yang di umumkan melalui website laman resmi mereka.
Lomba menulis karya ilmiah ini diadakan oleh HMI MPO Komisariat UMSU Universitas Sumatera Utara dan Lomba menulis karya ilmiah singkat tersebut dengan tema “Keselarasan Nilai Pancasila Dalam Perkembangan Zaman Atau Teknologi” dapat diikuti oleh seluruh Mahasiswa Aktif se-nasional. Tujuan diadakan kegiatan ini yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dari Mahasiswa terhadap nilai pancasila yang mana selaras dengan perkembangan zaman teknologi yang dituntut mampu ada inovasi-inovasi bagi bangsa dan negara.
Kemudian terkait dengan pembahasan pancasila selalu bersumber dari nilai-nilai kebaikan yang bersifat universal. Maka, Selama ada manusia dan kemanusiaan pancasila akan selalu relevan.
Namun di era perkembangan zaman dan teknologi saat ini dengan euforia dan kebebasan yang nyaris tak terbatas, maka pemahaman bangsa terhadap pancasila pun sudah sangat berbeda jauh. Pun tak terelakkan lagi banyaknya permasalahan yang timbul akibat lunturnya nilai pancasila pada bangsa saat ini. Generasi muda sebagai penerus bangsa, diharapkan mampu membumikan kembali serta menyemai ide damai pancasila di tengah belenggu virtual saat ini , dan diharapkan mampu mengaktualisasikan pancasila dalam sistem dan dinamika kekinian sehingga pancasila tetaplah menjadi pedoman untuk mewujudkan cita-cita bangsa indonesia.
Dan salah satu mahasiswa IAIN Pontianak, Prodi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah yang berhasil mendapat tulisan karya ilmiah terbaik yaitu, Muhammad Adib Alfarisi sebagai Juara 2 dengan judul "Sistem pendidikan karakter siswa di Kalimantan Barat berbasis kearifan lokal menceru niai-nilai Pancasila sebagai upaya menciptakan wawasan kebangsaan generasi milenial pada era 4.0”.
Pemaparan terkait karya tulis ilmiah Muhammad Adib Alfarisi bahwa bahwa generasi milenial dalam membumikan pancasila dapat dimulai dari diri sendiri dan membawa orang terdekat untuk andil dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Kearifan lokal yang menjadi basis dari pendidikan karakter berarti memposisikan kearifan lokal sebagai dasar yang membangun pandangan hidup, tujuan hidup, falsafah hidup, serta pegangan hidup masyarakat sehingga berkarakter. Dengan pendidikan karakter metode pembelajaran berbasis aplikasi menanamkan kebudayaan lokal di daerahnya yang selaras untuk menumbuhkan nilai-nilai pemahaman terhadap nilai-nilai pancasila yang mencerminkan wawasan kebangsaan dengan kebudayaan setempat di era revolusi industri 4.0.
Penulis : Ika Ayuni Lestari