Pontianak, (fasya.iainptk.ac.id) - Saat ini sedang tren fenomena ruralisasi yaitu masyarakat kota pindah ke desa untuk mencari pekerjaan baru. Sehingga mengalami peningkatan tenaga kerja pertanian pada sektor pedesaan pernyataan ini dipaparkan oleh Prof. Dr. Bustanul Arifin, Ph.D. secara online melalui aplikasi zoom meeting pada Webinar Fakultas Syariah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bertajuk Agribisnis Pondok Pesantren Berbasis Ketahanan Pangan. Pada Selasa, (03/08/2021).
Adapun data tenaga kerja pertanian naik dari 36,71 juta (27,53% dari 133,36 juta angkatan kerja) pada Agustus 2019 menjadi 41,13 juta (29,76% dari 138,22 juta angkatan kerja) pada Agustus 2020.
Prof. Dr. Bustanul Arifin, PhD mengatakan peningkatan tenaga kerja menjadi tambahan beban pertanian, karena produktivitas tenaga kerja pertanian rendah. Perubahan teknologi produksi dan pasca panen amat diperlukan, sekaligus pengembangan digitalisasi pertanian.
"Dari tren ruralisasi ini mengakibatkan peningkatan tenaga kerja sehingga memberikan tambahan beban pertanian, karena produktivitas tenaga kerja pertanian rendah, yang seharusnya dibarengi dengan perubahan teknologi produksi sehingga memberikan dampak positif" Tambahnya.
Ia mengungkapkan keberadaan teknologi pertanian saat ini diharapkan mampu memiliki kebaharuan sehingga dengan adanya tren ruralisasi ini teknologi juga dapat membantu produktivitas pangan.
"Produktivitas pangan sebaiknya dibarengi dengan kebaharuan teknologi, sehingga mampu menghadapi tren ruralisasi saat ini" Ungkapnya.
Kemudian, ia memaparkan data bahwa kemiskinan pada September 2020 naik menjadi 27,55 juta (10,19%), 12,04 juta (7,88%) di perkotaan dan 15,51 juta (13,20%) di pedesaan.
World Health Organizations (WHO) memberi peringatan kepada masyarakat dunia soal kondisi saat ini yaitu pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis pengan atau food emergency. Food emergency itu baru bisa pulih dengan kurun waktu 50 tahun.
Sebelum menutup persentasinya, Ia mengingatkan bahwa ketahanan pengan menjadi penting untuk dipelajari dan diterapkan. Di tengah kondisi pandemi saat ini konsep ketahanan pangan menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan ketika masyarakat dihadapkan dengan kondisi krisis seperti WHO himbau kepada masyarakat dunia.
"Ketahanan pangan penting untuk dipelajari dan diterapkan, karena kondisi pandemi saat ini mengharuskan masyarakat dunia mampu menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan salah satunya krisis pangan" Tutupnya.
Penulis: Tio Rizki Kurniawan
Editor: Ardiansyah, M.Hum